GuidePedia

0
Oleh : Ibnusy Haq
Bandul politik Indonesia mengalami perubahan besar. Jika beberapa pemilu, pilkada dan pilpres bandul politik selalu monoton, satu-dua tahun ini kekuatan emak-emak masuk kamus baru perpolitikan di Indonesia. "Hadir"-nya barisan para ibu kini membuat perpolitikan kian banyak cerita dan warna. 

Sosok Neno Warisman menjadi icon penting bagi politik emak-emak. Apalagi dalam setahun terakhir, eksistensinya begitu menarik bak magnet. Dalam pro dan kontra akan sosoknya, fakta di lapangan, bola salju keberpihakan kepadanya kian membesar. Barisan yang dulu hanya setengah shaf, kini telah menyambung menjadi ribuan bahkan jutaan shaf yang rapi. 

Semakin dipersekusi, maka keprihatinan emak-emak akan lebih menguat dan membesar. Karena yang menyatukan mereka adalah persamaan karakter. Karakter ibu.

Emak-emak di berbagai kota kini mulai sadar akan pentingnya kekuasaan. Karena mereka adalah barisan pertama yang merasakan betapa sakitnya ekonomi di zaman Presiden Jokowi.

Emak-emak zaman now mulai tergugah. Ternyata politik (kekuasaan) itu menyangkut berbagai sisi kehidupan. Ia berkaitan dengan masa depan agamanya. Menyangkut ekonomi dapurnya. Menyangkut perkembangan karakter anak keturunannya. 

Dan Presiden Jokowi dianggap mereka telah menabuh lonceng masalah di atas. Sehingga, jangankan Jakarta, kota-kota lain yang dulu apatis kini emak-emaknya sudah melek. Lihat saja. Setiap deklarasi #2019GantiPresiden, barisan emak-emak tidak pernah absen hadir dengan jumlah massa yang besar. 

Bahkan saking kuatnya ada sebutan Partai Emak-emak untuk menggambarkan betapa berpengaruhnya mereka (emak-emak). Wajar saja, secara de facto mereka kini adalah barisan terdepan dalam "melawan" penguasa. Ketika mahasiswa diam, emak-emak tangguh itu yang ambil peran. 

Di punggungnya masih sigap menggendong anak. Tangannya masih terampil memainkan sutil (Brebes : susuk) untuk membuat masakan. Uniknya jari jemarinya juga familiar dengan keypad telpon pintar. Aktif online memberitakan situasi nusantara. 

Keunikan lain, emak-emak terkenal ikhlas kerjanya. Ia bertungkus lumus bukan untuk dirinya. Tapi untuk Indonesia. Untuk kebaikan anak-anak bangsa. 

Mungkin ada diantara barisan emak-emak yang menjadi caleg. Tapi mereka tidak menjual massanya untuk mempopulerkan namanya. Apalagi mengkampanyekan dirinya. Yang ia lakukan lurus sesuai konteks bagaimana agar Indonesia lebih baik. Yang emak-emak perjuangkan adalah gagasan dan spirit perubahan untuk Indonesia. Luar biasa emak-emak. 



*. Batam, 28 Agustus 2019

Posting Komentar

 
Top